Rabu, Februari 12, 2025

5 Berita terbaik

Jangan Lewatkan

Pasca Dianiaya, Ibu Hajah Haila Alami Trauma Mendalam

WAKATOBI, SEGEMENSULTRA.COM – Tragedi memilukan menimpa Hj. St. Nur Haila, warga Kelurahan Bahari, Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi, yang menjadi korban penganiayaan di kediamannya pada Minggu, 26 Januari 2025. Peristiwa ini tidak hanya meninggalkan luka fisik berupa memar dan bengkak di wajahnya, tetapi juga trauma mendalam yang membuatnya sulit menjalani hari-hari seperti biasa. Kasus ini telah dilaporkan ke Polsek Tomia Timur, namun keluarga korban masih menanti keadilan.

Ketika dihubungi, Hj. St. Nur Haila hanya mampu mengungkapkan keterbatasannya dalam beraktivitas. Suaranya terdengar bergetar, dengan penuh ketakutan. Bekas cakaran di wajahnya seolah menjadi saksi bisu atas kekejaman yang menimpa dirinya.

“Untung saja banyak keluarga yang datang menjenguk,” ujar Rial, anak korban, mencoba memberikan penghiburan di tengah kondisi ibunya yang kian memburuk. Rial mengungkapkan bahwa pasca kejadian itu, ibunya kerap dihantui bayangan peristiwa tersebut.

Menurut Rial, komunikasi dengan ibunya pun kini tak lagi sama. “Biasanya, kalau saya telepon, langsung diangkat. Tapi sekarang, saya harus bersabar berkali-kali mencoba sebelum akhirnya telepon diangkat,” ujarnya, Senin 27 Januari 2025.

Hj. St. Nur Haila, yang dulunya dikenal sebagai sosok yang ceria, kini menjadi pribadi yang mudah cemas. Ketakutan menghantui setiap langkahnya, terutama saat malam tiba. “Dia tidak lagi bisa tidur nyenyak seperti dulu. Sekarang, dia selalu meminta cucunya untuk menemani karena takut pelaku kembali mendatanginya,” ungkap Rial yang hanya bisa mendengar cerita pilu ibunya dari kejauhan, lantaran ia tengah menjalani ujian tesis magister.

Keluarga besar Hj. St. Nur Haila kini menggantungkan harapan mereka kepada pihak berwajib. “Kami ingin pelaku dihukum seadil-adilnya. Apa yang dia lakukan kepada ibu saya tidak bisa dibiarkan begitu saja,” tegas Rial dengan nada penuh emosi.

Peristiwa ini menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keadilan harus ditegakkan, dan korban kekerasan tidak boleh dibiarkan menderita tanpa perlindungan. Akankah kasus ini mendapat perhatian serius dari aparat penegak hukum? Keluarga korban hanya bisa berharap, di tengah ketidakpastian yang menyelimuti hidup mereka.(Adm)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini