WAKATOBI, SEGMENSULTRA.COM – Polemik pemberhentian kepengurusan STAI Wakatobi terus berlanjut. Wakil Ketua I STAI Wakatobi, Suhardin Safei, yang dilantik oleh Ketua Yayasan Hasanah Wakatobi (YHW) H Arhawi di Vila Nadila beberapa waktu lalu, membeberkan alasannya mengganti kepengurusan lama.
Menurut Suhardin, pihak yayasan mengambil langkah pergantian karena tidak pernah menerima laporan keuangan dari pengelola STAI Wakatobi serta tidak mengetahui keberadaan Statuta kampus tersebut. Hal itu ia sampaikan dalam konferensi pers di Kampus STAI Wakatobi, Senin (16/9/2025).
“Sejak saya menggantikan bapak saya sebagai ketua YHW, belum pernah menerima laporan keuangan dari pihak pengelola kampus STAI Wakatobi, dan Statuta STAI Wakatobi kami tidak pernah tahu,” ujarnya.
Menanggapi pernyataan itu, Ketua STAI Wakatobi Dr Suruddin menyayangkan tudingan Suhardin. Ia menilai transparansi keuangan sudah berjalan dan Suhardin seharusnya mengetahui kondisi kampus karena selama ini juga tercatat sebagai dosen sekaligus ketua yayasan.
“Kalau yayasan menuntut seperti itu, apakah selama ini yayasan pernah menjalankan kewajibannya kepada pengurus? Seharusnya dia yang lebih tahu karena selama ini dia adalah ketua yayasan sekaligus dosen di STAI Wakatobi,” ungkapnya.
Suruddin juga menepis klaim Suhardin soal Statuta. Ia menjelaskan Statuta STAI Wakatobi diterbitkan sejak 2008 oleh almarhum Drs Muh. Safei, yang kala itu menjabat Ketua Yayasan Hasanah Wakatobi sebelum digantikan anaknya, Suhardin.
“Saya kira sudah jelas Statuta STAI Wakatobi itu. Harusnya dia tahu sendiri karena yang bertandatangan pada Statuta itu almarhum bapaknya sendiri,” lanjut Dr Suruddin.
Ia berharap pernyataan Suhardin tidak memperkeruh keadaan. “Jangan lagi membuat keadaan menjadi genting, biarlah proses berjalan dengan sendirinya,” harapnya.(Udin)