WAKATOBI, SEGMENSULTRA – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia di Kabupaten Wakatobi berlangsung meriah. Pemerintah daerah bersama masyarakat menggelar berbagai kegiatan yang memadukan unsur olahraga, budaya, hingga hiburan rakyat.
Bupati Wakatobi, H. Haliana, SE, menegaskan bahwa rangkaian kegiatan ini dirancang untuk memberikan ruang kebersamaan bagi seluruh lapisan masyarakat.
“Perayaan tahun ini kami harapkan menjadi wadah kebersamaan, tempat semua warga Wakatobi berpartisipasi aktif melalui olahraga, lomba tradisional, maupun kegiatan kreatif lainnya,” ujar Haliana.
Karnaval Kebangsaan dan Juang
Kegiatan diawali dengan Karnaval Kebangsaan dan Juang yang dikemas dalam bentuk jalan sehat. Ribuan warga turun ke jalan dengan mengenakan busana bernuansa merah putih.
Di sepanjang rute, peserta menampilkan beragam atribut perjuangan yang mengingatkan kembali pada sejarah bangsa. Suasana ini menjadi momentum kebersamaan antara pemerintah, pelajar, dan masyarakat umum.
Bupati Haliana menilai kegiatan tersebut memberikan ruang edukasi mengenai arti kemerdekaan melalui cara yang menyenangkan.
“Karnaval ini menghidupkan kembali nilai perjuangan di ruang publik,” katanya.
Gerak Jalan Tingkat Sekolah
Selanjutnya digelar lomba gerak jalan yang diikuti sekolah dari berbagai jenjang. Barisan rapi para siswa menjadi tontonan menarik masyarakat yang berjejer di sepanjang rute.
Peserta menampilkan kekompakan langkah, kreativitas dalam yel-yel, hingga variasi gerakan. Sorakan penonton kerap terdengar saat barisan melewati titik keramaian.
Menurut Haliana, lomba gerak jalan berfungsi sebagai sarana membangun disiplin dan kerja sama di kalangan pelajar.
Pawai TK
Suasana berbeda hadir saat pawai yang melibatkan anak-anak Taman Kanak-kanak (TK). Dengan pakaian warna-warni, mereka tampil membawa miniatur bendera hingga kostum profesi seperti dokter, polisi, dan prajurit.
Warga yang menyaksikan terlihat antusias menyambut penampilan para peserta cilik. Tak sedikit orang tua mendampingi anak-anak mereka sepanjang jalur pawai.
Haliana menyebut pawai TK menjadi cara sederhana menanamkan nilai cinta tanah air sejak dini.
Lomba Layang-Layang
Langit Wakatobi ikut diramaikan dengan lomba layang-layang. Peserta menampilkan beragam bentuk dan ukuran, mulai dari layangan tradisional hingga kreasi modern dengan motif bendera merah putih.
Momen ini menjadi hiburan tersendiri bagi masyarakat yang berkumpul di lapangan terbuka. Anak-anak hingga orang dewasa larut dalam keseruan perlombaan.
Bupati Haliana mengatakan lomba layang-layang menghadirkan hiburan sekaligus melestarikan tradisi yang telah lama hidup di tengah masyarakat pesisir.
Lomba Gobak
Di tingkat lapangan, permainan tradisional gobak sodor kembali digelar. Peserta berlarian dan saling menghadang dalam suasana penuh keriangan.
Permainan ini mengundang tawa penonton yang menyaksikan dari pinggir lapangan. Banyak warga mengaku rindu melihat permainan tradisional tersebut dipertandingkan kembali.
Haliana menilai gobak sodor merupakan permainan edukatif yang mengajarkan strategi, kekompakan, dan sportivitas.
Lomba Senam
Kegiatan lain yang turut memikat perhatian adalah lomba senam. Peserta terdiri dari kelompok ibu-ibu hingga komunitas olahraga.
Mereka menampilkan gerakan energik diiringi musik modern maupun daerah. Lapangan yang dipenuhi peserta senam berubah menjadi arena meriah yang memadukan kesehatan dan hiburan.
Bupati Haliana menegaskan lomba senam menjadi wadah masyarakat menjaga kebugaran sekaligus mempererat hubungan sosial.
Lomba Tarik Tambang
Kemeriahan juga terlihat pada lomba tarik tambang. Dua kelompok saling mengadu kekuatan di tengah sorakan penonton.
Tak jarang, pertandingan berlangsung alot hingga tali harus ditarik berulang kali. Keringat dan tawa bercampur menjadi satu dalam kompetisi tradisional ini.
Menurut Haliana, lomba tarik tambang menunjukkan pentingnya kebersamaan, karena kemenangan ditentukan oleh kekuatan kolektif, bukan individu.
Fun Run 5 Km
Puncak kegiatan olahraga rakyat ditandai dengan Fun Run sejauh 5 kilometer. Ratusan peserta berlari melewati jalan utama Kabupaten sambil membawa atribut merah putih.
Kegiatan ini menarik minat generasi muda hingga komunitas lari dari berbagai desa. Suasana kebersamaan kian terasa ketika peserta saling menyemangati sepanjang rute.
Bupati Haliana menekankan bahwa Fun Run menjadi ajang menyalurkan hobi olahraga sekaligus sarana memperkenalkan keindahan Wakatobi kepada masyarakat luar.
Makna Perayaan
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, masyarakat Wakatobi menunjukkan rasa cinta pada tanah air dengan cara sederhana namun penuh arti.
Bupati Haliana menutup dengan pesan agar momentum peringatan HUT RI ke-80 tidak berhenti pada kegiatan seremonial.
“Kami berharap kebersamaan yang tercipta dalam rangkaian kegiatan ini dapat terus terjaga, menjadi pondasi bagi pembangunan daerah, dan menumbuhkan rasa memiliki terhadap bangsa,” tutupnya.(Adm)