BAUBAU, SEGMENSULTRA.COM – Pemerintah Kota Baubau melalui Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) kembali menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembangunan yang inklusif, adil, dan ber683pihak pada seluruh lapisan masyarakat. Komitmen tersebut diwujudkan melalui pelaksanaan Forum Pembangunan Inklusi yang dirangkaikan dengan Seminar Akhir Penyusunan Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) Penyandang Disabilitas dan Kelompok Rentan Kota Baubau Tahun 2025–2029.
Kegiatan yang digelar belum lama ini tersebut menghadirkan berbagai unsur penting mulai dari perangkat daerah, organisasi masyarakat sipil, aktivis perempuan dan anak, perwakilan komunitas penyandang disabilitas, akademisi, serta pemangku kepentingan dari sektor swasta. Forum ini menjadi ruang konsolidasi penting untuk menyatukan pandangan dan membangun sinergi antarsektor dalam merancang arah pembangunan kota yang tidak diskriminatif dan ramah bagi semua.
Kepala Bappeda Kota Baubau, Dahrul Dahlan, mengatakan bahwa forum ini merupakan kegiatan seremonial serta bagian dari proses perencanaan yang substansial dalam memastikan suara kelompok rentan diakomodasi dalam kebijakan pemerintah.
“Pembangunan tidak boleh menyisakan siapa pun. Kita ingin semua warga Baubau, termasuk saudarasaudara kita penyandang disabilitas, lansia, perempuan, dan anak, terlibat aktif dalam pembangunan. RAD ini disusun agar arah kebijakan kita benar benar berpihak dan melibatkan kelompok yang selama ini jarang terdengar suaranya,” ujar Dahrul dalam sambutannya.
Ia menambahkan, forum ini menjadi bukti bahwa Pemerintah Kota Baubau terus berupaya menjembatani ketimpangan dan menutup celah eksklusi sosial yang selama ini masih dirasakan oleh sebagian kelompok masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa lima tahun ke depan, pembangunan di kota ini berjalan dalam satu kerangka besar, tidak diskriminatif, responsif, dan menjamin keadilan sosial. Inilah nilai utama dari penyusunan RAD ini,” tambahnya.
Dalam forum tersebut, berbagai isu strategis diangkat dan dibahas secara mendalam. Beberapa di antaranya adalah keterbatasan aksesibilitas fasilitas umum bagi penyandang disabilitas, minimnya perlindungan sosial bagi kelompok rentan, rendahnya partisipasi kelompok marginal dalam pengambilan keputusan publik, serta perlunya pendekatan pendidikan dan pemberdayaan ekonomi yang lebih inklusif dan adaptif.
Perwakilan komunitas disabilitas dan pemerhati perempuan juga memberikan masukan langsung terkait hambatanhambatan yang masih dihadapi di lapangan. Beberapa di antaranya menyangkut belum tersedianya data yang komprehensif mengenai jumlah dan kondisi penyandang disabilitas, serta kurangnya pelibatan mereka dalam forum forum perencanaan pembangunan.
Dokumen Rencana Aksi Daerah (RAD) yang tengah disusun ini akan menjadi acuan utama Pemerintah Kota Baubau dalam menyusun program, kegiatan, dan kebijakan pembangunan selama periode 2025–2029. Penyusunan RAD ini dilaksanakan secara partisipatif dengan melibatkan kelompok sasaran secara langsung agar dokumen yang dihasilkan benarbenar mencerminkan kebutuhan nyata masyarakat.
Fokus utama dalam dokumen RAD adalah menjamin hakhak dasar warga, meningkatkan kesetaraan kesempatan, serta membuka ruang partisipasi aktif bagi seluruh kelompok, tanpa diskriminasi. Hal ini juga sejalan dengan prinsipprinsip good governance dan pembangunan berkelanjutan.
Forum ini sekaligus menjadi bagian dari kontribusi Kota Baubau dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Beberapa tujuan yang menjadi titik tekan dalam forum ini adalah Tujuan 5 Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan, Tujuan 10 Mengurangi ketimpangan di dalam dan antarnegara, Tujuan 11 Menjadikan kota dan permukiman inklusif, aman, tangguh, dan berkelanjutan.
“Kami ingin Baubau menjadi kota yang inklusif secara nyata. Artinya, bukan hanya jargon, tapi benar benar hadir dalam kebijakan, program, anggaran, dan pelayanan publik. RAD ini adalah langkah awal menuju ke arah sana,” tutup Dahrul Dahlan.
Dengan kolaborasi lintas sektor, serta keterlibatan aktif kelompok rentan, Pemerintah Kota Baubau optimistis dapat mewujudkan tata kelola pembangunan yang lebih adil, manusiawi, dan berorientasi pada kesejahteraan semua lapisan masyarakat.(Adm)