BAUBAU, SEGMENSULTRA.COM – Yongki, salah satu nama yang disebut dalam dugaan pungutan uang proyek di Kabupaten Buton, akhirnya angkat bicara. Ia mengaku hanya menjalankan perintah mantan Penjabat (PJ) Bupati Buton, La Haruna.
Dihubungi melalui sambungan telepon pada Sabtu malam, 3 Mei 2025, Yongki menjelaskan bahwa dirinya hanya berperan sebagai bendahara yang dipercaya menyimpan dana dari para kontraktor.
“Saya hanya bendahara. Semua dana masuk ke rekening atas nama saya. Saya dipercayakan karena masih ada hubungan keluarga dengan Pak Bupati,” ujar Yongki.
Ia mengungkapkan, dana yang disetorkan berasal dari kurang lebih 20 kontraktor dengan iming-iming akan diberikan proyek. Namun, dari jumlah tersebut, hanya sekitar 10 persen kontraktor yang akhirnya mendapatkan pekerjaan.
“Yang lain tidak mendapat proyek seperti yang dijanjikan,” bebernya.
Tak hanya menyimpan dana, Yongki juga mengaku beberapa kali diminta oleh La Haruna untuk mentransfer sejumlah uang ke rekening tertentu. Salah satunya ke rekening pribadi istri siri La Haruna, NA (inisial), yang kini menjabat sebagai anggota DPRD Kota Baubau dari Partai Hanura.
“Saya bicara berdasarkan fakta, ada bukti transfer ke rekening pribadi atas nama Naslia Alu dari dana yang saya pegang, dan itu atas perintah langsung dari Pak Bupati,” tegasnya.
Sebagian dana tersebut, lanjut Yongki, disebut-sebut untuk kepentingan tambang di wilayah Seram Bagian Barat (SBB), Maluku.
Yongki juga menyampaikan bahwa semua bukti transaksi telah diserahkan ke pihak kepolisian Polsek Pasarwajo. Bahkan, ia sempat berencana melayangkan laporan balik karena merasa ikut tersudutkan dalam perkara ini.
“Tapi polisi meminta agar saya menunggu perkembangan dari laporan awal yang saat ini masih berproses,” tutupnya.(Adm)