BAUBAU, SEGMENSULTRA.COM – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Suara Parlemen Jalanan 19 (ASPJ19) menggelar aksi demonstrasi di Kantor DPRD Kota Baubau, Sabtu 26 April 2025. Mereka menyuarakan dugaan penggelapan dana dan penyalahgunaan wewenang yang melibatkan oknum anggota DPRD Kota Baubau berinisial NA.
NA, legislator dari Partai Hanura, diduga meminta sejumlah uang dari beberapa kontraktor di Kabupaten Buton. Total uang yang terkumpul diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Dugaan ini mencuat lantaran saat itu suami NA menjabat sebagai Penjabat (Pj) Bupati Buton tahun 2024.
Uang yang dikumpulkan disebut sebagai “fee proyek” yang dijanjikan akan diberikan kepada para kontraktor. Namun hingga berakhirnya masa jabatan Pj Bupati, proyek yang dijanjikan tak kunjung terealisasi.
Koordinator ASPJ19, Riswan Zakaria, dalam orasinya menyampaikan kekecewaan atas lambannya sikap DPRD Kota Baubau dalam menanggapi dugaan tersebut.
“Kami menilai DPRD lamban dalam melakukan klarifikasi maupun investigasi secara internal terhadap NA, terkait dugaan pelanggaran etik dan hukum,” ungkap Riswan.
Ia juga mendesak DPC Partai Hanura Kota Baubau untuk segera mengambil tindakan tegas. Menurutnya, tindakan NA telah mencoreng nama besar partai.
“DPC Partai Hanura harus sesegera mungkin menindaklanjuti aspirasi kami,” tegas Riswan.
Diketahui, kasus ini juga telah dilaporkan ke Polsek Pasarwajo atas dugaan penipuan. Dalam proses mediasi yang berlangsung pada Februari 2025 dan dihadiri oleh korban (Syafaruddin cs) serta NA, pihak NA berjanji akan mengembalikan dana tersebut. Namun hingga kini, janji itu belum dipenuhi.
Dalam mediasi tersebut, disebutkan bahwa pengumpulan uang dilakukan melalui orang kepercayaan NA, yakni Langkaaba dan Yongky.
Saat dikonfirmasi, NA membantah tuduhan tersebut. Ia mengklaim tidak terlibat dalam permintaan fee proyek kepada kontraktor.
“Tidak ada hubungannya dengan saya,” kata NA melalui pesan WhatsApp, Jumat (25/4/2025).
NA juga menegaskan bahwa aksi demonstrasi yang dilakukan ASPJ19 dinilai salah alamat.
“Sudah terkonfirmasi ke koordinator lapangannya dan mereka mengakui salah alamat,” pungkasnya.(Adm)