BUSEL, SEGMENSULTRA.COM – Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Baubau mendesak Polres Baubau untuk segera menangkap dan mengungkap motif di balik insiden kekerasan terhadap seorang wartawan di wilayah tersebut.
Dalam pernyataannya, PWI Baubau menegaskan bahwa profesi wartawan dalam menjalankan tugasnya dilindungi oleh undang-undang, kode etik jurnalistik, serta regulasi lain yang sah di mata hukum dan negara.
Ketua PWI Baubau, La Ode Aswarlin mengatakan, kejadian kekerasan yang dialami saudara Irfan adalah bentuk ancaman terhadap hal-hal prinsipil dalam kehidupan pers nasional, yakni ancaman terhadap kebebasan dan kemerdekaan pers, yang diperjuangkan dengan pengorbanan besar dan wajib dilindungi oleh negara
PWI Baubau menilai bahwa insiden yang menimpa saudara Irfan menegaskan bahwa upaya menjalankan dan menegakkan kebebasan serta kemerdekaan pers masih menghadapi banyak hambatan dan tantangan berat.
“Kami mendorong aparat penegak hukum untuk mengusut kasus ini secara tuntas dan membawa pelaku keadilan agar dapat dihukum setimpal atas perbuatannya.” Ucap Ketua PWI Baubau La Ode Aswarlin.
Dalam informasi yang diperoleh, Irfan diduga menjadi korban kekerasan terkait pekerjaannya sebagai wartawan. Sebelumnya, korban telah menerima ancaman atas pemberitaan yang dilakukan di media tempatnya bekerja.
Ketua PWI Baubau, La Ode Aswarlin, berharap aparat kepolisian segera menangkap pelaku dan mengungkap motif di balik kekerasan yang dialami oleh saudara Irfan.
Terkait insiden ini, PWI Baubau mengimbau masyarakat dan seluruh pihak terkait untuk tetap menjunjung tinggi profesionalisme dan menghormati peran serta tugas wartawan dalam menyediakan informasi dan berita kepada masyarakat.(Adm)